Selasa, 28 Januari 2014

kecerdikan melawan kekuasaan

     Assalamualaikum wwr wb.

     sedikit berbagi cerita, cerita kuno namun menghibur dan terdapat pesan yang bermanfaat didalamnya, selama kita masih tetap dan selalu positif dalam berfikir dan menanggapi sebuah cerita. cerita tentang bagaimana kita bisa berbohong tanpa harus dg kebohongan hehehe... ;p

     Pada suatu masa -eng ing eng- dimana ada penguasa yang sangat kuat, gagah berani, dan memiliki kekuasaan absolut serta ditakuti oleh hampir seluruh warganya,,, ia bernama Singa. pada waktu itu tak ada seekor hewan pun yang berani menentang apalagi melawan singa si raja hutan penguasa rimba raya, dan seluruh keinginan raja hutan pasti harus selalu terpenuhi, semua perintahnya wajib dilaksanakan, jika tidak maka nyawalah taruhannya. hukum rimba siapa yang kuat dialah yang berkuasa, dan siapa yang lemah terimalah akibatnya. ;D .

     Suatu ketika singa si raja hutan, seperti biasa berjalan-jalan santai menikmati suasana sore disebuah taman wisata yang terdapat didalam hutan (a.k.a Mall -zaman sekarang-), sambil mencari mangsa karena kebetulan suasana hatinya saat itu sedang gelisah, gundah gulana (a.k.a galau), akibat istrinya sedang datang bulan, dan tak ada satu hewan wanita pun yang menarik untuk dinikmati baik gadis maupun janda, atau bahkan istri hewan lain hahha (zaman rimba tak ada hukum perzinahan, dan mengambil istri hewan lain, maka bila dizaman sekarang berzinah bahkan dg istri orang lain,manusia itu lebih buruk daripada hewan paling buruk sekalipun.).

     Lalu si raja hutan tersebut bertemu dengan tiga ekor hewan yang sedang berjalan melintas didepan raja hutan, dan dengan serta merta singa menghentikan ketiganya dengan garang dan penuh wibawa, 'STOOOOP kalian bertiga,,, mau kemana kalian,,?" bentak singa yg dengan kompak dijawab oleh ketiga hewan tersebut dg penuh ketakutan, "mau kesana raja". yaaah jawaban yang sangat bodoh. "kesana itu kemana tolol,,," teriak sang raja hutan, dan ketiganya pun terdiam, lalu singa bertanya kepada hewan yang pertama, hewan yang berbody sangat besar, "heeh gajah, kamu mau kemana?". dan gajah menjawab, "saya mau pulang raja, rumah saya disebelah sana". "sebelum kamu pulang kamu jawab saya dulu sekarang, bau mulut saya ini wangi apa busuk? haaah" kata singa sambil memonyongkan mulutnya tepat dibawahbelalainya yang kebetulan pendek ;d. dan sambil menggeliyengkan diri si gajah menjawab dengan polosnya, "maaf raja,, baunya sangat busuk sekali, raja habis makan apa?". mendengar jawaban polos itu singa sangat murka dan tdk butuh waktu lama, gajah yang berbody besar pun dihajar dan dihabisi sampai benar2 habis, mati. "kurang ajar sekali berani-beraninya si dungu ini berkata seperti itu" pekik singa penuh kegeraman, "sekarang kamu sini" panggil singa pada hewan kedua yang bertubuh kecil mungil namun lincah, "jawab dengan jujur, mulut saya bau apa tidak monyet???" tanya singa dg sangat bengis, "waduh kalo saya jawab jujur bisa2 saya dihabisi juga nih sama singa brengsek ini" gumam monyet dalam hati, dg sok pede nya monyet menjawab "waah sungguh saya blm pernah mencium bau seharum ini raja", "kamu benar2 licik dan penjilat nyeet, saya blm gosok gigi seminggu ini bagaimana bisa bau mulut saya seharum itu" jawab singa yg benar2 membuat monyet kaget sekaligus gemetaran sampai kencing di celana, dan benar saja singa melahap habis tubuh si monyet tanpa basa basi lagi. "dan sekarang kamu sini,,, wajahmu saja sudah sangat menjengkelkan, awas saja kalo jawabanmu juga menjengkelkan" cerocos singa pada hewan ketiga yang nampak kalem cenderung dungu, "hmmm,, mohon beribu ampun gusti raja, bukannya saya berniat kurang ajar tapi saya bener2 tdk mencium apapun dari mulut raja, karena beberapa hari ini saya lagi flu berat dan hidung saya buntu, saya hanya bernafas dari mulut, dan kebetulan mulut saya juga blm bisa merasakan apa2" jawab hewan ketiga panjang lebar penuh keluguan yg menyimpan kecerdikan dibalik kedunguannya, "bagaimana kalau raja saya antar ke tempat hiburan malam disana banyak gadis yang datang, sekalian saya juga mau periksa ke dokter, biar nanti saya bisa mencium bau mulut tuan raja kalau flu saya sudah sembuh" lanjut hewan ketiga dengan penuh kekhusyu'an. "waduh ciiil km kalo sakit segera saja periksakan kedokter, ayo sekalian bareng denganku sebentar lagi hari sudah malam, keburu acaranya dimulai" jawab raja pada kancil (bukan kimcil), kali ini dengan nada datar antara senang karena dia sudah menemukan solusi dr apa yg membuatnya gundah dan tetap menjaga wibawa, biar tidak terlihat ke mata keranjangan nya.

     Demikianlah sepenggal kisah dizaman rimba, dimana untuk bisa mempengaruhi orang lain, dan bisa menghindarkan diri dari ancaman, tidak perlu bohong dan berkata yang berlebihan (lebay), juga jangan serta merta mengatakan kejujuran dg cara yang sangat bodoh. JUJUR itu harus, tapi jangan bodoh, dan kancil hewan yang terlihat bodoh tapi dia memiliki akal yang sangat cerdik dan cerdas, dia tidak perlu berbohong untuk menyelamatkan dirinya, krn dia memang sedang tidak enak badan, dia 'fikir' dia kena flu, dan dia tidak bohong tidak mencium apa2 karena dia tdk bernafas waktu raja singa memoncongkan mulutnya kehidung kancil, dan memang sedang mau ada acara pesta gadis krn kebetulan kancil memahami kebiasaan pemimpinnya itu, maka timbullah dalam fikirannya secara spontan untuk mengajak raja ke pesta itu tp dg cara yg sehat dia sambil ingin 'periksa kedoter', karena bila langsung dia katakan mengajak raja ke acara pesta bisa jadi raja tersinggung dan akan marah.

     Ambil hikmah dari kisah diatas, jika bermanfaat pergunakanlah, dan bila bermudharat maka tinggal dan abaikanlah.
Sekian dan terima kasih.

     wallahul muwafiq ilaa aqwamit thariq
Assalamualaikum  wr wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar